Senin, 09 Agustus 2010

puisi BUDIANTO

Isyarat Langit

Karya : Budianto

ketika cahaya tak mampu menapakkan ultranya
sekeping harap berlari dengan gelisah
mencari kedamaian dalam rayuan misteri
yang masih merongrong dalam getiran awan
kini, simbahkanlah semua dalam tumpuan
menatap bingkai zaman yang terus menua
agar tak ada lagi noda dalam nurani.



Sabda Bumi

Karya : Budianto

sesaat setelah kuberikan kau peringatan
aku melihatmu termenung dalam kesadaran
namun saat aku mencoba diam
kau kembali melanjutkan kesalahan


Rembulan Malam

Karya : Budianto

dalam kesunyian, bertemankan dengan cahaya rembulan malam
aku bercerita tentang kenangan dan gundah yang menyelimuti hati
dan aku bertanya, adakah jiwa sunyi malam ini yang melebihi jiwaku
rembulan terdiam.


Embun Pagi

Karya : Budianto

air sunyi menetes dalam mahkotanya ilalang
memberi bisikan pesan pada ketenangan pagi
kemurniannya masih setia meneteskan mimpi
pada gulma yang tertidur pulas.


Sajak Rindu Buat Mama
Karya : Budianto

Biarlah angin membawa kerinduanku
untukmu, mama
dalam tidurku yang memanjakan mimpi
dalam rinduku yang membingkai sedih
kini terangkum dalam dinding tangisku,
mama


Arloji Kehidupan
Karya : Budiantu

Kemarin telah kau campakkan waktumu
dalam permainan yang tak kau mainkan
kini kau sujudkan pujamu,
agar bisa kembali seperti dulu
tapi arloji tak akan memutarkan haluannya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar