Minggu, 15 April 2012

Embun Keikhlasan
Karya : Budianto

setetes embun mengalir dengan pusaran sunyi
bermain dalam dinding kesendirian
yang tak bergaya pada kesombongan
hanya mencoba mencipta ikhlas

Ranah Kompak, Aceh Singkil Juli 2010

Hanya Mimpi
Karya : Budianto

senandungkan melodi untukku
yang masih melamun menatap langit
duduk di bawah atap yang kering
berharap mimpi datang memanggil

Ranah Kompak, Aceh Singkil Juli 2010

Sori
Karya : Budianto

sori,,
aku tolak cintamu
sebab cintaku telah memiliki cinta
sori,,
aku elakkan rasamu
sebab rasaku untuk hatinya saja

Ranah Kompak, Medan Juli 2010

DEK
Karya : Budianto

Dek
maafkan abang yang tak pulang-pulang
demi merantau mencari jalan
untuk membingkai masa depan kita
Dek
salam abang ya buat mamak dan bapak
nenek juga bilangkan
kalau abang pulang dekat lebaran

Ranah Kompak, Medan Juli 2010


Puisi Dalam Senyuman
Karya : Budianto

Telah ku ukir kata yang menjumal di kepala
dengan sayatan diksi kumainkan sendiri
tersenyum dibawah pohon rindang
memaknai puisi yang merangkai kenangan
akhirnya puisi itu kini terbaca juga olehmu

Ranah Kompak, April 2010

Sajak Buat Penyair Langit
Karya : Budianto

Telah kubaca sajak-sajakmu
wahai penyair langit
yang masih senantiasa menaburi kata
dalam dekapan angin malam
mengingat kenangan saat aku masih
buta untuk merangkai kata
tapi, semua telah ku coba
dan kini aku akan terbang
bersamamu.

Ranah Kompak, Medan 2010

Derai Kerinduan
Karya : Budianto

fotomu telah membawa senyumku ke nirwana
saat bibir manis itu membingkai sejuk di kamarku
kudekap derai kerinduan ini bersama kenangan
membayangkan masa indah yang pernah kita ukir

Ranah Kompak, Medan 2010


Hikayat Malam
Karya : Budianto

Rayuan suara jangkrik masih mendengingkan telingaku
menatap sepasang bintang yang berdiskusi dengan rembulan
kudengar sepotong ayat memerdukan kalbu
meratap dosa melintasi perjalanan sunyi
yang mematri dalam dinding perjalanan hidup

Ranah Kompak, Juni 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar