Selasa, 06 April 2010

puisi budianto

Laskar Hitam di Balik Kerudung Putih


rupa wajah tak jadi alasan
terpandang sosok dari sudut jendela
bodi yang amboi
dengan lesung pipi menghiasi pagi
bergandengan dengan dua bule
berkekar raga
melintas di rumah berteras dua
menuju hotel berbintang lima
gadis indo turunan dua bangsa
memarakkan jagat raya
menghantui nafsu dunia
menghantam birahi agama

(ranah kompak 16 desember 2009)

Munuju Pintu Tobat

mimpikan sejuta kenangan buruk yang semakin membusuk
agar kita semakin menatap seroja insaf dalam kehidupan
pucuknya akan mekar jika batang selalu tegak
dan akar selalu disiram dengan mutiara tobat
tinggalkan maksiat yang menggangu dunia
memporandakan iman dan takwa
(ranah kompak desember 2009)

Meraih Impian

jalan masih panjang kawan
jangan lengah menatap asa
mimpikan kenangan kita
saat bersama membangun negeri
meraih prestasi penuh tantangan
demi tujuan yang telah pasti
jalan masih panjang kawan
lihatlah burung diatas sana
mereka berhamburan
bercengkrama dengan awan
yang masih memancarkan
sejuta kisah kasih
untuk kita,
mari kawan kita raih
impian
(ranah kompak Desember 2009)
Untumu Habibiku

setangkai bunga mawar
aku persebahkan bersama senyuman
saat dirimu sedang gundah
pandanglah mata ini
katakan kalau kamu tak lagi gundah
biarkan waktu terus berputar
karna itu memang sudah kodrat
peluklah tubuhku karna aku akan
selalu di sampingmu
(Ranak kompak 2009)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar